Friday, 23 August 2013

“Kopi instan & cappuccino Good Day, kopi gaul paling enak”


Kopi? Melahirkan solusi
Kopi? Menyembuhkan luka Hati
Kopi? Menjelajah Fantasi
Kopi begitu familiar dalam hidup gue. seakan pohon yang tak akan pernah terpisah dengan akarnya. Obrolan kecil akan berujung pada kebuntuan jika tak ada kopi yang setia menemani. Itulah makna kopi melahirkan solusi. Hangat kopi nggak hanya terasa oleh tubuh berkilau cangkirnya tetapi akan terasa juga oleh suasana disekelilingnya meskipun diterpa dinginya suhu ,gemericik embun pagi hari atau dinginya dini hari yang menusuk hingga tulang rusuk. Ketika tugas kuliah datang membendung, otak tak lagi menemukan relevansi referensi maka rujukan akhir adalah kembali pada secangkir hangat “Kopiinstan & cappuccino Good Day, kopi gaul paling enak”. Harum aromanya, warna-warni rasanya,”srupptttt….”.berdiam sejenak mendiamkan indah rasanya di lidah, memejamkan mata menghayati mencoba mensinkronkan dengan otak untuk melahirkan sinergi yang akan memunculkan sebuah referensi dan melahirkan solusi. Kalo boleh pilih gue akan vote kopi sebagai referensi utama setiap tugas kuliah, observasi, laporan atau bahkan skripsi. buku untuk dibaca dan dipahami, dan bermuara di otak yang bertugas mengolah semua data dan mencernanya dalam-dalam. Tapi otak tanpa hati itu percuma seperti gelas kosong. Hatilah yang menguatkan otak. Hanya segelas kopi yang bisa menghangatkan hati. Hati yang hangat akan mendukung otak yang hebat karena “Kopi instan & cappuccino Good Day,kopi gaul paling enak” tempatnya adalah di sini, di Hati.
Kopi? Menyembuhkan Luka Hati.
Cinta adalah penguasa terbesar yang menempati hati. Seakan dia menjadi seorang ketua geng yang memegang kendali isi hati. Bahkan si empunya hati pun tak bisa mengontrol kapan cinta harus datang dan kapan harus pergi. Selalu saja cinta datang secara tiba-tiba tanpa ada konfirmasi atau strategi terlebih dahulu, dan sekejap melalui pandangan pertama mengakumulasikan kebahagiaan klimaks si empunya. Begitu juga sebaliknya, tanpa ada kompromi dan kordinasi, seenaknya cinta akan pergi, pergi jauh tanpa pamit, bahkan mungkin tak akan kembali yang akan mengakumulasikan kesedihan pada klimaks tertinggi. Ketika Cinta telah menggoreskan luka dihati, tak ada satupun obat yang mampu mencegahnya, bahkan hanya untuk meredakan sakitnya sekalipun. Kopi, lagi-lagi selalu muncul dalam vote teratas ketika suasana hati kocar-kacir menyusun serpihan lukanya. “Kopi instan & cappuccino Good Day, kopi gaul paling enak”. Kopi mampu menghangatkan kembali suasana hati. Perlahan kopi mampu mengeringkan goresan luka dalam itu, kopi mampu menutupnya tanpa bekas. Kopi hadir disetiap hati yang terluka membawa asupan fibrin untuk menjahit dan setiap luka hati yang besar menganga dan kembali mengakumulasikan kehangatan yang memunculkan senyum simpul kebahagiaan yang telah kembali.

Kopi? Menjelajah Fantasi.
Otak, sebuah organ yang sangat didominasi oleh hal-hal rasional. Sekalipun ada sesuatu yang masuk pasti akan tersaring terlebih dahulu oleh rasionalisasi yang dominan. Rasional adalah raja tunggal yang menempati otak. Dia begitu diskriminasi tanpa memberikan sedikitpun porsi tentang fantasi. Dia memberikan doktrin-doktrin yang bersifat memaksa.”ilmu itu berasal dari buku, cukup tidak lebih”.sedangkan fantasi dengan keras membantahnya”ilmu tak hanya dari buku, ilmu itu emosi, ilmu itu dari pengalaman, pengalaman itu kreasi, kreasi itu fantasi”. Mereka berdua saling antitesis hingga menghasilkan dialektika yang begitu hebat melahirkan frustasi pada Manusia itu sendiri. Kopi, lagi-lagi Kopi.”srupttt….”.aroma merasuki hidung, cita rasa nikmat merasuki lidah, suasana hangat kembali menyeruak di hati. “Kopi instan & cappuccinoGood Day, kopi gaul paling enak”. kembali berhasil membuka pintu fantasi. Menghadang dan menghancurkan pasukan rasionalisasi yang siap menyerang. Membawa menuju alam bawah sadar yang penuh kreasi, warna-warni pelangi muncul menghiasi dunia fantasi. Berbagai bentuk imajinasi seindah apapun menemani setiap langkah menjajaki dunia fantasi. Hati yang ikut menjelajah mulai melayang-layang setinggi mungkin tanpa batas dilangit penuh seni. Inilah dunia fantasi, secangkir Kopi berhasil membukanya, berhasil mendeskripsikanya dan berhasil mengalahkan rasionalisasi. Secangkir kopi menjelajah fantasi menghasilkan kreativitas inovasi.
“Karena Hidup Punya Banyak Rasa”
Kopi Good Day


“Punya Banyak Rasa Untuk Harimu”

2 comments:

  1. mantab., semoga menang brooo.... ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin :D, itu juga mumpung lagi waras nulisnya..hehe

      Delete