Kopi?
Melahirkan solusi
Kopi?
Menyembuhkan luka Hati
Kopi?
Menjelajah Fantasi
Kopi
begitu familiar dalam hidup gue. seakan pohon yang tak akan pernah terpisah
dengan akarnya. Obrolan kecil akan berujung pada kebuntuan jika tak ada kopi
yang setia menemani. Itulah makna kopi melahirkan solusi. Hangat kopi nggak
hanya terasa oleh tubuh berkilau cangkirnya tetapi akan terasa juga oleh
suasana disekelilingnya meskipun diterpa dinginya suhu ,gemericik embun pagi
hari atau dinginya dini hari yang menusuk hingga tulang rusuk. Ketika tugas
kuliah datang membendung, otak tak lagi menemukan relevansi referensi maka
rujukan akhir adalah kembali pada secangkir hangat “Kopiinstan & cappuccino Good Day, kopi gaul paling enak”. Harum aromanya, warna-warni
rasanya,”srupptttt….”.berdiam sejenak mendiamkan indah rasanya di lidah,
memejamkan mata menghayati mencoba mensinkronkan dengan otak untuk melahirkan
sinergi yang akan memunculkan sebuah referensi dan melahirkan solusi. Kalo
boleh pilih gue akan vote kopi sebagai referensi utama setiap tugas kuliah,
observasi, laporan atau bahkan skripsi. buku untuk dibaca dan dipahami, dan
bermuara di otak yang bertugas mengolah semua data dan mencernanya dalam-dalam.
Tapi otak tanpa hati itu percuma seperti gelas kosong. Hatilah yang menguatkan
otak. Hanya segelas kopi yang bisa menghangatkan hati. Hati yang hangat akan
mendukung otak yang hebat karena “Kopi instan & cappuccino Good Day,kopi gaul paling enak” tempatnya adalah di sini, di Hati.
Kopi?
Menyembuhkan Luka Hati.
Cinta
adalah penguasa terbesar yang menempati hati. Seakan dia menjadi seorang ketua
geng yang memegang kendali isi hati. Bahkan si empunya hati pun tak bisa
mengontrol kapan cinta harus datang dan kapan harus pergi. Selalu saja cinta
datang secara tiba-tiba tanpa ada konfirmasi atau strategi terlebih dahulu, dan
sekejap melalui pandangan pertama mengakumulasikan kebahagiaan klimaks si
empunya. Begitu juga sebaliknya, tanpa ada kompromi dan kordinasi, seenaknya
cinta akan pergi, pergi jauh tanpa pamit, bahkan mungkin tak akan kembali yang
akan mengakumulasikan kesedihan pada klimaks tertinggi. Ketika Cinta telah
menggoreskan luka dihati, tak ada satupun obat yang mampu mencegahnya, bahkan
hanya untuk meredakan sakitnya sekalipun. Kopi, lagi-lagi selalu muncul dalam
vote teratas ketika suasana hati kocar-kacir menyusun serpihan lukanya. “Kopi instan & cappuccino Good Day, kopi gaul paling enak”. Kopi mampu menghangatkan kembali
suasana hati. Perlahan kopi mampu mengeringkan goresan luka dalam itu, kopi
mampu menutupnya tanpa bekas. Kopi hadir disetiap hati yang terluka membawa
asupan fibrin untuk menjahit dan setiap luka hati yang besar menganga dan
kembali mengakumulasikan kehangatan yang memunculkan senyum simpul kebahagiaan
yang telah kembali.
Kopi? Menjelajah Fantasi.
Otak,
sebuah organ yang sangat didominasi oleh hal-hal rasional. Sekalipun ada
sesuatu yang masuk pasti akan tersaring terlebih dahulu oleh rasionalisasi yang
dominan. Rasional adalah raja tunggal yang menempati otak. Dia begitu
diskriminasi tanpa memberikan sedikitpun porsi tentang fantasi. Dia memberikan
doktrin-doktrin yang bersifat memaksa.”ilmu itu berasal dari buku, cukup tidak
lebih”.sedangkan fantasi dengan keras membantahnya”ilmu tak hanya dari buku,
ilmu itu emosi, ilmu itu dari pengalaman, pengalaman itu kreasi, kreasi itu
fantasi”. Mereka berdua saling antitesis hingga menghasilkan dialektika yang
begitu hebat melahirkan frustasi pada Manusia itu sendiri. Kopi, lagi-lagi Kopi.”srupttt….”.aroma
merasuki hidung, cita rasa nikmat merasuki lidah, suasana hangat kembali
menyeruak di hati. “Kopi instan & cappuccinoGood Day, kopi gaul paling enak”. kembali berhasil membuka pintu fantasi. Menghadang
dan menghancurkan pasukan rasionalisasi yang siap menyerang. Membawa menuju
alam bawah sadar yang penuh kreasi, warna-warni pelangi muncul menghiasi dunia
fantasi. Berbagai bentuk imajinasi seindah apapun menemani setiap langkah
menjajaki dunia fantasi. Hati yang ikut menjelajah mulai melayang-layang
setinggi mungkin tanpa batas dilangit penuh seni. Inilah dunia fantasi,
secangkir Kopi berhasil membukanya, berhasil mendeskripsikanya dan berhasil
mengalahkan rasionalisasi. Secangkir kopi menjelajah fantasi menghasilkan
kreativitas inovasi.
“Karena
Hidup Punya Banyak Rasa”
Kopi
Good Day
“Punya
Banyak Rasa Untuk Harimu”
mantab., semoga menang brooo.... ;)
ReplyDeleteamin :D, itu juga mumpung lagi waras nulisnya..hehe
Delete