Apakah pacaran itu
satu-satunya jalan memiliki untuk mencintai? Atau pacaran Cuma sekedar status. Atau
bahkan pacaran ada karena memang itu budaya dan sudah turun menurun dari jaman
cewek bulu keteknya masih gondrong dan bulu hidung cowok jadi satu sama kumis?.
Menurut gue malah mencintai itu akan lebih indah jika ditunjukan dalam wadah
yang lain selain pacaran. Misalnya gimana? Gue sendiri nggak tahu pastinya
gimana karena relationship apapun itu pasti ada kurang lebihnya. Kalo pacaran nanti overprotective kalo temenan nanti takut
disamber sama yang lain. Membingungkan memang. Oke, tapi pacaran itu menurut
gue monoton. Sama sekali nggak berubah siklusnya dari zaman meganthropus sampai
zaman megatron.
Coba cermati tentang
siklus pacaran. Kenalan, Suka, Pedekate, Jadian, Putus, galau. Apa pernah
kalian nyoba memutar balikan siklus itu? Gue yakin nggak pernah karena kalo
kalian bolak balik yang ada malah kacau bahkan dikira copet mungkin. Karena nggak
mungkin baru kenal langsung pacaran. Gue bosen dengan semua itu. Dari beberapa
kali gue pacaran saat-saat indahnya itu hanya di kenalan, pedekate dan awal
jadian maksimal dua bulan. Setelah itu gue ngerasa hambar. Kalo ibarat nasi itu
udah didiemin dua hari. Bulan pertama jadian tiap ketemu masih seneng lihat
senyumnya, curi-curi pandang, masih ngebet pengen jalan setiap malem, masih
betah telfonan berjam-jam, sms ngehabisin bonus gratisan beribu-ribu. Menginjak
bulan kedua masih sama dengan bulan pertama Cuma jalanya hanya seminggu sekali.
Telfonan pun agak mulai berkurang. Bulan ketiga-keempat-kelima dan keenam
puncak freaknya. Kalo ketemu ngumpet. Jalan dua bulan sekali. Ditelfon nggak
diangkat dan akhirnya sama-sama nggak tahan dan putus. Ketika putus inilah
mulai galau sedih dan bahkan mantan akan terlihat jauh lebih indah jika sudah
menjadi milik orang lain. Aneh bukan? Tapi ini fakta. Coba baca postingan gue
sebelumnya kalo nggak percaya. Bahkan gue mikir untuk apa pacaran?. Selama lima
bulan single jujur sih beberapa kali gue tertarik ketika ngelihat cewek cantik
tapi seketika itu juga gue urungkan niat buat pacaran karena apa? Karena cewek
cantik atau nggak yang jelas siklus pacaran tetap seperti itu dan membosankan
bahkan menyakitkan, untuk apa mencintai kalo hanya untuk sakit hati? Mending yang
happy-happy aja. Oke?
Itu semua yang jadi
alasan terkuat gue selama ini kenapa harus singel. Inget single bukan jomblo. Kalo
single itu lebih terhormat.Jomblo mencari pasangan dengan cepat kalo single
mencari pasangan dengan tepat. Gue milih single karena udah freak dengan itu
semua dan gue sadar nggak mungkin ada lagi siklus baru dalam pacaran selain
siklus diatas tadi. Gue punya cara sendiri membahagiakan diri ini. I am single
I am very happy.
0 comments:
Post a Comment