Uadah tahu belom apa
itu PHP dan PJP?. Tahu atau nggak, sekarang akan coba gue bahas tentang kedua
hal yang kelihatanya masih sodara tersebut. Pertama PJP adalah Pemberi Janji
Palsu, hal ini sering kali terjadi pada cowok dan jarang sekali terjadi pada cewek.
Sebaliknya PHP adalah Pemberi Harapan Palsu. Hal ini sering terjadi pada cewek
dan jarang sekali terjadi pada cowok. Paham? Kalo paham menurut kalian mana
yang lebih kejam antara PJP dengan PHP?. Okelah, masalah itu bisa kalian jawab
sendiri menurut kata hati kalian, daripada gue bahas disini akan menimbulkan
sebuah kontroversi hati. Mwehehehe
Pokok pembahasan pada
postingan gue kali ini adalah tentang praktek PHP dan PJP di lingkungan kampus
dengan objek kajian adalah mahasiswa dan mahasiswi karena nggak mungkin juga
ngomongin dosen atau bahkan rektor disini. Peace. Gue akan memilah menjadi dua
hal agar kalian lebih enak membacanya dan juga bisa nyaman. Karena kenyamanan
kalian dalam membaca tulisan gue adalah prioritas utama dalam setiap tulisan
yang gue telurkan. I love you all.
1.
Mahasiswa
= PJP ( Pemberi Janji Palsu )
Ngomongin
tentang PJP pada mahasiswa hampir pasti kalian semua yang cowok pernah
melakukan hal ini. Hanya saja kali ini kita bicara dalam ruang lingkup dunia
perkuliahan. Korban PJP Mahasiswa di kampus nggak hanya cewek. Tapi juga dosen,
atau bahkan kantin kampus bisa jadi. Kalo PJP dengan korban utama adalah cewek
itu sudah umum contohnya gini, coba kalian inget apa yang kalian katakan pada
cewek kalian ketika pertama jadian. Ada beberapa alternatif antara lain.”iya
sayang aku akan selalu mencintaimu, aku mati tanpamu, separuh nafasku ada di
kamu”.itu kampret namanya. Sekarang lo pada sadar nggak yang dulu pernah
ngomong gitu dan sekarang udah putus. Apa kalian sudah mati? Atau masih hidup
dan nelen ludah baca postingan ini.peace!, apa kalian kena peenyakit asma
karena separuh nafas kalian telah pergi? Atau masih sehat. Nggak masuk akal
kan?. Itu namanya Janji Palsu. Itu semua sudah umum. Di kampus nggak cuman
cewek yang jadi korban PJP mahasiswa, lihat aja Dosen. Coba lo inget-inget udah
berapa kali mengumbar janji palsu kepada dosen.”iya pak besok tugas saya
kumpulin”.besoknya lo malah nitip absen dan bolos.”iya pak laporanya minggu
depan, iya saya revisi besok”.dan lo malah enak maen Pes ketika dosen dengan
suasana hati genting nugguin lo dan secara resmi dia telah menjadi korban PJP
dari seorang Mahasiswa. Yang paling sadis adalah lo selalu PJP ke ibuk penjaga
kantin kampus ketika ditagih utang.”besok gue lunasin buk, bulan depan ya”. Selalu
kata-kata itu yang lo ucapin ketika mau nambah lauk ayam dengan muka tanpa dosa
Jadi apa pelajaran yang dapat diambil dari PJP? jangan sekali-kali kalian
mengumbar PJP kemana-mana. Mending kalian jadi pribadi yang biasa aja maksudnya
gini. Ketika punya pacar ya alakadarnya aja nggak usah pakek janji nggak masuk
akal seperti.”aku mati tanpamu atau sebagainya”.jadikan pacar sebagai partner
yang nyaman dan ngebikin lo bisa jadi diri sendiri bukan menuntutmu menjadi
orang lain. Dan ini yang paling penting jangan sekali-kali mengumbar PJP kepada
dosen juga. Jadilah mahasiswa yang baik. Lebih baik kalian jujur kalo nggak
bisa nyelesein tugas esok hari. Atau jujur kalo titip absen karena bosen di
kelas dan maen PES di kos. Dan cepatlah lunasin utang lo di kantin kampus
sebelum lupa. Percaya deh, jujur lebih nyaman!.
2.
Mahasiswi
PHP (Pemberi Harapan Palsu)
Kalo
ngomongin PHP sudah jelas siapa pelakunya pasti cewek. Karena nggak mungkin cowok
senyum-senyum sendiri ke petugas pom ketika ngisi bensin dan bilang.”terserah
mas aja deh”.jijay!. oke kali ini kita beranjak ke lingkungan kampus. Secara otommatis
kalo dikampus pelaku PHP adalah para Mahasiswi cantik. Korban PHP dengan
presentasi terbesar adalah para Mahasiswa polos dan Dosen. Gini, coba gue
gambarin tentang praktek PHP di kampus. Kemaren gue baru aja kena PHP salah
satu temen cewek gue sekelas yang berparas cantik. Kala itu gue sebagai ketua
kelas mendapatkan silabus dari dosen. Setelah itu gue bilang di depan kelas.”bagi
yang ingin foto kopi silahkan tapi bayar sendiri-sendiri ya”.tiba-tiba temen
gue yang cantik itu mendekat ke gue dengan pasang muka manis lengkap dengan
senyum PHP.”fotokopiin aku sekalian ya”.gue jawab.”ttaappppiii...”.tangan gue
langsung dia pegang dan bilang.”makasih ya”. Otomatis mau nggak mau gue harus
fotokopiin silabus tebal buat dia. Lebih sakitnya lagi setelah fotokopian gue
kasih ke dia seakan-akan dia udah nggak utuh gue lagi. Dia pikir gue tukang
potokopi keliling apa?.berhubung gue baik hati akhirnya gue maafin. Gue kira
cukup gue yang jadi korban PHP dia. Tapi ternyata enggak. Besoknya dia ganti
PHPin dosen. Kejadianya gini. Waktu itu gue masuk kuliah pagi dan kebetulan
cewek cantik itu yang bertugas presentasi materi. Ketika kelas siap dimulai
tiba-tiba cewek itu maju dan ngedeket ke dosen sambil senyum cantik.”maaf pak
makalahnya belum jadi”.sial dan dosenpun dengan ramah membalasnya.”iya nggak
apa-apa kita ke materi lain aja”.apa-apaan ini?. Dan ujung-ujungnya gue sebagai
ketua kelas disuruh berorasi keras di depan kelas tentang hukum perdata. Memang
sial nasib gue sebagai ketua kelas!. Pesan moral dari PHP adalah. Percaya sama
gue. Kalian sebagai Mahasiswi akan jauh lebih terlihat cantik ketika membuang
jauh-jauh kebiasaan PHP. Jadi manfaatkanlah kecantikan kalian dengan
semestinya. Jangan menjadikan itu untuk menyerang kaum cowok. Karena gue
sebagai cowok normal pasti meleleh lihat cewek cantik dan seketika logika otak
jadi mampet. Terima kasih!.
0 comments:
Post a Comment