Udah hampir 2 minggu
ini gue kembali aktif ngampus. Hal pertama yang gue rasain adalah semakin lama
semakin hambar. Ibaratnya itu seperti nasi goreng lupa nggak pake bumbu, jadi
mahasiswa itu enak diluarnya saja didalemnya belum tentu. Nggak percaya? Coba
lihat wajah-wajah mahasiswa yang udah ngakar di kampus nggak lulus-lulus. Beban
mereka lebih besar ketimbang Cuma nggak makan 3 hari. Tiap hari Cuma
luntang-lantung, bahkan yang over sampai teriak.”oh skripsi..oh skripsi...”.
ada juga yang ke dukun minta skripsinya cepet selesei dan alhasil skripsinya
pun selesai dengan judul.”intensitas pacaran pocong dengan kuntil anak di malam
jum’at”. Gue kasihan ngelihat mereka. Tapi yang paling gue pikirin, apakah
nantinya di semester akhir gue juga seperti itu?moga-moga enggak, jangan sampek
dah. Mumpung masih semester 3 gue berusaha untuk lebih giat bermain PES edisi
terbaru. Hash!.
Ngomong-ngomong soal
kuliah. Gue sudah lama memimpikan dan mendambakan suasana kampus fantasi yang
menurut gue susah sekali menjadi kenyataan. Kampus fantasi adalah kampus dengan
semua aktivitas pendidikanya sesuai dengan kemauan gue, nggak mungkin kan? Kalo
gue minta di dalam kelas ada vcd praktikum reproduksi mungkin nggak?.iya
mungkin sih, kemungkinan besar nggak lulus mata kuliah itu atau bahkan D.O.
entahlah. Gue coba tuliskan dan gambarkan suasana kampus impian gue. Chek it
brottt!.
1.
Dosen
Menurut
gue Dosen itu akan terasa sangat penting pada tiga hal. Pertama waktu UAS,
kedua Waktu UTS dan ketiga Waktu semester akhir. Sekarang soal UAS alias Ujian
Agak Serius disinilah nilai kita dipertaruhkan untuk mengulang atau tidak di
semester berikutnya. UTS alias Ujian Tanya Sebelah meskipun ujian ini hanya
bersifal melengkapi UAS tetapi ini juga sangat penting sekali karena
prosentasenya hampir 25% untuk nilai. Tingkat kesuksesan kedua hal tersebut
adalah ketika dosen tiba-tiba tertidur di dalam kelas ketika mengawasi ujian
setelah sebelumnya meminum segelas teh yang telah dicampur 5 butir CTM oleh
mahasiswanya. Biadab bukan?. Puncak kita jadi soulmate dosen adalah ketika
semester akhir. Sekarang coba lo rasain gimana sakitnya ketika kita mau ngajuin
revisi tapi dosen selalu bales.”maaf mas, saya lagi liburan ke singapura sama
keluarga”. Minggu depanya ke spanyol dan minggu depanya lagi ke ciledug. Sakit
men. Gue tahu pasti lo pengen meluncurin rudal jarak jauh ke rumah dosen kan.
Stop! Jangan seperti itu. Nah...impian gue selama ini adalah mempunyai dosen
muda cantik, prporsional fisik dan menguasai materi. Contohnya siapa?.Julia
Perez. Gue jamin presensi kehadiran gue akan 100% jika punya dosen seperti itu
dan minimal gue dapet Nilai A mata kuliahnya. Emang mata kuliah apa yang cocok
kalo dosenya bu Jupe?.ah sudahlah pikir sendiri saja... jadi di kampus fantasi gue
semua dosenya berumur nggak lebih dari 27 tahun semua cewek, cantik, blasteran
lebih diutamakan. Paham?.
2.
Ruang
Kelas
Ruang
kelas ber-AC, dilengkapi Proyektor dan LCD serta koneksi internet unlimited itu
belum cukup memenuhi kriteria kelas impian versi gue. Gue ngerasain sendiri
semua itu belum cukup ngilangin bosen yang nggak tahu kapan datangnya. Ya...betul,
penyakit kronis yang selalu hinggap bagai jelangkung pulang tak diantar datang
tak dijemput adalah bosen. Gue sebagai mahasiswa yang masih mempunyai akal
sehat mempunyai sebuah inovasi brilian agar rasa boring bisa hilang seketika. Yaitu
setiap kelas dilengkapi LCD HDMC sekalian PS 3 dengan update PES dan juga patch
FIFA 2014 jadi ketika bosen ngedengerin dosen, kita bisa langsung maen PS 3
sepuasnya. Selain itu juga perlulah kelas itu dikasih walpaper yang menarik
misalnya seperti posternya siapa lah..gue yakin kalian udah nemuin jawabanya
dengan logika otak kotor itu. Dan yang paling penting adalah full musik. Gue kira
dengan minimal seperti itu ruang kelas akan mendadak menjadi surga untuk
Mahasiswa. Gue yakin ngak kuliah pun Mahasiswa akan sangat betah. Bahkan gue
yakin kalian akan bawa sleeping bag sekalian. Coba deh usulin itu ke rektorat. Semoga
sukses ye! Salam Biadab.
3.
Materi
Kuliah
Apa
bedanya kuliah sama sekolah? Dosen bisa disamakan guru di sekolah, ruang kelas
di sekolah juga bisa disamakan dengan di kampus. Letak perbedaanya adalah ada
pada materinya. Gue yakin selama 4 tahun kuliah kalian nggak akan ngehabisin 1
buku, bahkan 1 buku pun Cuma keisi berapa lembar doank. Karena apa? Karena materinya
pun berbeda. Materi kuliah sebenernya lebih banyak dari sekolah, tapi ingat
nggak ada lagi yang nanyain buku catetan, nanyain PR, kenapa nggak masuk. Semua
pada dunia kuliahan itu tergantung pada individu kalian sendiri. Kalian nggak
masuk 6 bulan, nggak pernah ngerjain tugas dan nggak ikut ujian gue jamin nggak
ada yang marahin tahu-tahu dapet sureprize nilai C. Jujur...hal yang bisa
ngebikin gue nggak betah di kelas adalah cara penyampaian materi. Misalnya tentang
ilmu hukum. Bapak dosen nerangin pakek slide yang isinya Cuma tulisan dan skema
doank yang berhasil bikin mata gue nggak bisa bedain antara tulisan sama benang
ruwet. Belum lagi ditambah kumis dosen yang bikin gue mendadak laper. Dalam hal
ini gue punya inovasi tentang cara penyampaian materi dalam bentuk slide. Jadi seperti
ini, ketika materi berupa slide gue saranin menggunakan gambar walpaper
kesukaan mahasiswa misalnya gambar Jupe, Britney spears, atau selena gomes,
justin bieber dan lain-lain, kalo mahasiswanya suka dangdut pake walpaper trio
macan. Dengan begitu gue yakin mata para mahasiswa akan semakin melek dan
dijamin memperhatikan sampek materi habis. Bahkan setelah materi habis pun para
Mahasiswa pada teriak.”Lagi..lagi...lagi...”,hebat kan. Dan gue yakin ketika
mereka ditanya.”apa yang kalian ketahui tentang ilmu hukum?”.mereka kompak
jawab.”jupe lagi...britney lagiii....”..”lagi...air..air”...goood luck. Salam Mahasiswa
Biadab.
ruang kelas gue ber-AC, biarpun belom pernah dinyalain -___-
ReplyDeletehehe. sama aja berarti bro, ada nggak ruang kelas yang ada pesnya?hehe:D
Deletekalau udara kampus gue sih hampir gapernah kepanasan gue, soalnya rindang banget gedung perkuliahannya ngehehehe.. BTW AC juga salah satu penyebab GW lo :3
ReplyDeletehehe. sekolah alam berarti bang, back to nature kalo bahasanya vicky.mwehehe
ReplyDeleteNah Materi kuliah penting bgt, di kampus gue masih kudu dibebenahin utk urusan itu :))
ReplyDeleteitu materinya perlu dibenahi apa dosenya kurang ganteng neng?.mwehehehe
DeleteMuahahahah dasar lo fiq mahasiswa biadab.. Ga sekalian kelasnya ada minimarketnya biar kalo laper tinggal comot ajaa :D
ReplyDeletehehe. bagus juga bang, sayangnya gue lebih suka mbak kasir minimarket yang cantik daripada minimarketnya.mwehehe
Deletekalo emang kita pengen menuntut ilmu, apapun keadaan kampusnya bakalan di terima koq :D
ReplyDelete